Pemerintah Libya dan Indonesia baru-baru ini memulai pembicaraan untuk mempermudah pemberian visa masuk bagi warga negara Libya, serta memudahkan keberadaan mahasiswa Libya yang menuntut ilmu di Indonesia.
Langkah ini diambil setelah pertemuan antara Wakil Menteri Luar Negeri Libya dari Pemerintah Persatuan Nasional untuk Urusan Politik, Mohammed Issa, dengan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Bahala Mansouri, dilaporkan oleh VisaGuide.World.
Dalam pertemuan yang diadakan di Indonesia, kedua pihak membahas cara-cara baru untuk meningkatkan kerja sama bilateral, dengan menyebutkan kedalaman hubungan antara kedua negara. Dalam pertemuan tersebut, Issa dan perusahaan-perusahaan Libya diundang untuk menghadiri Konferensi Asia-Afrika yang akan diadakan pada bulan September mendatang di Bali, Indonesia.
Menurut kementerian, kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi Issa untuk bertemu dengan duta besar dan anggota kedutaan Libya di markas besar kedutaan, guna mempelajari lebih lanjut tentang tugas yang diberikan kepada mereka dan juga memberikan rincian lebih lanjut dari dirinya untuk mengembangkan aktivitas politik dan diplomatik agar dapat melakukan segala yang mungkin dalam merawat komunitas Libya.
Persyaratan Visa untuk Warga Libya & Indonesia
Warga negara Indonesia yang berencana bepergian ke Libya dibebaskan dari persyaratan visa jika perjalanan tersebut untuk kunjungan jangka pendek atau tujuan wisata. Namun, mereka diharuskan untuk mendapatkan otorisasi perjalanan elektronik (eTA atau eVisa) sebelum tiba di Libya.
Sementara itu, warga negara Libya yang berencana untuk bepergian ke Indonesia untuk tujuan wisata jangka pendek diharuskan mengajukan visa. Mereka diharuskan memiliki paspor Libya yang berlaku enam bulan lebih lama dari periode yang direncanakan untuk tinggal di Indonesia.
Mereka juga harus menyajikan bukti perjalanan lanjutan dari Indonesia, di antaranya. Persyaratan visa turis sama untuk kedua negara.
Libya Perkenalkan Sistem E-Visa Baru
Sebagai bagian dari upaya untuk menarik jumlah wisatawan asing yang lebih besar, Komite Libya untuk pemberian visa elektronik kepada asing mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan sistem e-visa.
Keputusan yang diumumkan awal tahun ini, diambil menyusul pertemuan Komite, di mana disepakati perlunya mengaktifkan dan juga memperkenalkan visa elektronik bersama dengan Kementerian Tenaga Kerja.
Pengenalan sistem e-visa diharapkan dapat mempermudah proses perjalanan bagi internasional yang ingin mengunjungi Libya. Selain itu, sistem ini juga bertujuan untuk mempermudah proses aplikasi visa setelah mereka memenuhi syarat untuk melakukannya secara online, tanpa harus pergi ke kantor.
Peningkatan Jumlah Wisatawan Asing ke Indonesia & Libya
Sejumlah 11,68 juta turis mengunjungi Indonesia tahun lalu menurut statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS), mencatatkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan angka tahun 2022.
Angka tersebut meningkat 98,30 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Kepala BPS yang sedang bertugas, Amalia A. Widyasanti
Tahun lalu, Direktur Jenderal Pusat Informasi dan Dokumentasi Pariwisata, Osama Al-Khabuli, menyatakan bahwa Libya juga mengalami lonjakan jumlah wisatawan internasional.