Elon Musk Meluncurkan Satelit Starlink di Indonesia pada Hari Minggu

Elon Musk Meluncurkan Satelit Starlink di Indonesia pada Hari Minggu

Miliarder Elon Musk akan mengunjungi Indonesia untuk meluncurkan unit satelit SpaceX, Starlink, pada hari Minggu, seperti dilaporkan oleh kantor berita Reuters pada hari Kamis (16 Mei), mengutip dua menteri kabinet. Salah satu menteri, Luhut Pandjaitan, mengatakan kepada Reuters bahwa Musk akan meluncurkan Starlink di Bali dengan kehadiran Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Ini akan menjadi kunjungan pertama Musk secara langsung ke negara Asia tersebut. Menteri Komunikasi, Budi Arie Setiadi, mengatakan kepada kantor berita bahwa peluncuran Starlink akan diadakan di sebuah klinik di ibu kota Bali, Denpasar, di mana Musk dijadwalkan untuk menandatangani perjanjian mengenai konektivitas untuk sektor kesehatan.

Starlink Diperkirakan Menyediakan Layanan di Daerah Terpencil

Sebelumnya pada bulan Mei, Starlink telah mendapatkan izin untuk secara komersial menawarkan layanan internetnya di Indonesia. Starlink akan bekerja sama dengan penyedia akses jaringan lokal dan Indonesia mengharapkan perusahaan ini menyediakan layanan internet ke daerah-daerah terpencil.

Starlink adalah konstelasi satelit pertama dan terbesar di dunia yang menggunakan orbit rendah Bumi untuk memberikan internet broadband yang mampu mendukung streaming, permainan online, panggilan video, dan lainnya. “Dengan memanfaatkan satelit canggih dan perangkat keras pengguna yang dikombinasikan dengan pengalaman mendalam kami dengan satelit dan operasi di orbit, Starlink memberikan internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah kepada pengguna di seluruh dunia,” tulis situs web SpaceX.

Berapa Banyak Negara yang Saat Ini Menggunakan Starlink

Saat ini, Starlink tersedia di Prancis, Jerman, Irlandia, Belanda, Austria, Belgia, Denmark, Portugal, Inggris Raya, Kanada, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Jepang, Malaysia, Filipina, Brasil, dan Chili.

SpaceX menyatakan bahwa setiap satelit menampilkan desain panel datar yang kompak yang meminimalkan volume, memungkinkan peluncuran dengan kepadatan tinggi untuk memanfaatkan sepenuhnya kemampuan peluncuran roket Falcon 9.