Lagu “Cik Cik Periuk” merupakan salah satu karya musik tradisional yang berasal dari Kalimantan Barat dan telah menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia. Meski pencipta lagu ini tidak diketahui secara pasti, lagu ini telah diwariskan secara turun-temurun selama ratusan tahun dan masih dikenal luas hingga kini.
Dengan nuansa yang ceria dan ritme yang enerjik, “Cik Cik Periuk” sering kali dibawakan dalam berbagai acara budaya, khususnya yang berkaitan dengan tradisi masyarakat Kalimantan. Lagu ini menjadi simbol kebahagiaan, kegembiraan, serta mencerminkan kehidupan masyarakat pesisir dan sungai yang erat kaitannya dengan alam dan kehidupan sehari-hari.
Popularitas lagu ini bahkan mencapai panggung nasional ketika grup musik modern Ten2Five mengaransemen ulang lagu ini ke dalam versi yang lebih segar, tanpa menghilangkan unsur etnik dan semangat asli dari lagu aslinya. Hal ini membuat lagu “Cik Cik Periuk” dapat dinikmati oleh generasi muda dengan rasa yang lebih modern namun tetap berakar pada budaya lokal.
Makna dan Kekhasan Lirik
Lirik lagu “Cik Cik Periuk” memang terdengar sederhana, namun menyimpan nuansa khas daerah dengan bahasa yang menggambarkan aktivitas masyarakat setempat. Frasa seperti “datang nek kecibok bawa’ kepiting dua’ ekok” menggambarkan suasana orang datang membawa hasil tangkapan dari sungai, yaitu kepiting. Selain itu, lirik seperti “idong picak gigi rongak” memberi kesan jenaka dan bersahabat yang sering ditemui dalam lagu-lagu rakyat.
Lagu ini juga mengandung semacam sindiran atau candaan sosial yang biasa ditemui dalam budaya lisan masyarakat, seperti dalam baris “sape ketawa’ dolok dipancung raje tunggal”, yang secara kiasan dapat dimaknai sebagai peringatan agar tidak tertawa sembarangan karena bisa berujung konsekuensi.
Pelestarian Lagu Tradisional
Keberadaan lagu “Cik Cik Periuk” menunjukkan pentingnya pelestarian lagu daerah sebagai identitas budaya yang tak ternilai. Lagu ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai sosial, sejarah, dan karakter masyarakat Kalimantan Barat.
Dalam upaya menjaga kelestariannya, berbagai sekolah dan komunitas budaya di Kalimantan Barat maupun daerah lain di Indonesia sering memasukkan lagu ini dalam kurikulum kesenian atau pertunjukan budaya. Bahkan di beberapa lomba nyanyi anak, lagu ini kerap dijadikan pilihan karena iramanya yang menarik dan mudah diingat.
Lirik Lagu “Cik Cik Periuk”
Berikut adalah lirik lengkap dari lagu tradisional “Cik Cik Periuk”:
Cik cik periuk belanga’
Sumping dari Jawe
Datang nek kecibok
Bawa’ kepiting dua’ ekok
Cik cik periuk belanga’
Sumping dari Jawe
Datang nek kecibok
Bawa’ kepiting dua’ ekok
Cak cak bur dalam belanga’
Idong picak gigi rongak
Sape ketawa’ dolok
Dipancung raje tunggal, hei!
Lagu ini merupakan bukti kekayaan musik daerah Indonesia yang penuh warna dan cerita. Dengan pelestarian yang terus dilakukan, diharapkan generasi mendatang tetap mengenal dan mencintai warisan budaya leluhur seperti “Cik Cik Periuk”.