Pemerintah Indonesia berencana membangun kilang minyak di beberapa pulau, termasuk Kalimantan dan Sulawesi, dengan kapasitas total mencapai 1 juta barel per hari (bph). Rencana ini merupakan peningkatan dari proyek sebelumnya yang hanya menargetkan satu kilang dengan kapasitas 500.000 bph, demikian disampaikan oleh Menteri Energi Indonesia.
Pekan lalu, pemerintah mengumumkan percepatan 21 proyek pemrosesan sumber daya alam dengan total investasi senilai 40 miliar dolar AS. Proyek-proyek tersebut mencakup gasifikasi batu bara, pembangunan fasilitas penyimpanan minyak, serta perluasan kapasitas kilang minyak dalam negeri.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada Senin malam, menyatakan bahwa kapasitas kilang baru yang direncanakan akan ditingkatkan dua kali lipat menjadi 1 juta bph. Ia menjelaskan bahwa saat ini Indonesia mengimpor sekitar 1 juta bph minyak mentah dan bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Selain pembangunan kilang baru, pemerintah juga berencana membangun fasilitas penyimpanan minyak tambahan dengan kapasitas 1 juta barel. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor minyak.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia semakin gencar memperkuat industri pengolahan sumber daya alam di dalam negeri. Pemerintah berupaya mengoptimalkan pemrosesan minyak mentah dan bahan bakar guna meningkatkan nilai tambah serta memastikan pasokan energi yang lebih stabil bagi kebutuhan nasional.