iPhone, ponsel pintar buatan Apple, telah menjadi salah satu perangkat paling populer di dunia, didistribusikan dan dijual di hampir seluruh negara. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa model iPhone yang sama bisa memiliki spesifikasi yang sedikit berbeda tergantung pada negara tempat ia dijual. Hal ini karena Apple harus menyesuaikan perangkat kerasnya untuk mematuhi regulasi di masing-masing wilayah.
Kode Unik di Balik Setiap Model iPhone
Perbedaan regulasi antarnegara membuat Apple meluncurkan varian perangkat keras yang berbeda. Sebagai contoh, iPhone secara global dikenal hanya memiliki satu slot kartu SIM fisik. Namun, khusus untuk pasar Tiongkok, Hong Kong, dan Makau, model iPhone tertentu dirilis dengan fitur dua slot SIM fisik untuk memenuhi permintaan lokal.
Untuk membedakan varian ini, Apple menyematkan kode negara pada nomor model setiap iPhone. Kode ini membantu mengidentifikasi dari mana perangkat tersebut berasal atau untuk pasar mana ia ditujukan.
Cara Mudah Mengecek Asal Negara iPhone Anda
Anda dapat dengan mudah memeriksa kode negara asal pada iPhone Anda dengan langkah-langkah berikut:
-
Buka menu “Pengaturan” (Settings) di iPhone Anda.
-
Pilih opsi “Umum” (General), lalu ketuk “Mengenai” (About).
-
Di halaman “Mengenai”, Anda akan melihat berbagai informasi tentang perangkat Anda. Perhatikan bagian “Nomor Model” (Model Number).
-
Dua huruf (terkadang satu) sebelum tanda garis miring (“/”) adalah kode negara asal iPhone tersebut.
Sebagai contoh, jika nomor model iPhone Anda adalah K0MP5ID/A, maka kode negaranya adalah ID, yang menandakan bahwa iPhone tersebut ditujukan untuk pasar Indonesia.
Daftar Kode Negara iPhone di Berbagai Wilayah
Dikutip dari forum resmi Komunitas Apple, berikut adalah daftar kode negara yang umum ditemukan pada nomor model iPhone:
-
Asia dan Oseania:
-
ID, PA, SA – Indonesia
-
AB – Uni Emirat Arab atau Arab Saudi
-
AE – UEA, Bahrain, Kuwait, Qatar, atau Arab Saudi
-
CH – Tiongkok
-
HN – India
-
J – Jepang
-
KH – Tiongkok atau Korea Selatan
-
MY – Malaysia
-
PP – Filipina
-
RK – Kazakstan
-
RM – Rusia atau Kazakstan
-
RP, RR, RS, RU – Rusia
-
TA – Taiwan
-
TU – Turki
-
X – Australia atau Selandia Baru
-
ZA – Singapura
-
ZP – Hong Kong atau Makau
-
-
Eropa:
-
B – Britania Raya atau Irlandia
-
CZ – Republik Ceko
-
D – Jerman
-
DN – Belanda, Austria, atau Jerman
-
EE, ET – Estonia
-
F – Perancis
-
GR – Yunani
-
IP – Italia
-
KN – Denmark atau Norwegia
-
KS – Finlandia atau Swedia
-
LT – Lituania
-
MG – Hungaria
-
PL, PM, LP – Polandia
-
PO – Portugal
-
RO – Rumania
-
SL – Slowakia
-
UA, SU – Ukraina
-
Y – Spanyol
-
ZD – Jerman, Belgia, Luksemburg, Belanda, Austria, Prancis, Swiss, atau Monako
-
iPhone 17 di Depan Mata dengan Potensi Harga Lebih Mahal
Sementara pengguna memahami seluk-beluk model iPhone yang ada, perhatian industri kini beralih ke generasi berikutnya. Apple diperkirakan akan segera meluncurkan jajaran iPhone 17 dalam sebuah acara yang akan digelar pada hari Selasa mendatang. Namun, para calon pembeli mungkin harus bersiap untuk merogoh kocek lebih dalam.
Para analis Wall Street memprediksi akan ada kenaikan harga untuk seri iPhone terbaru ini. Diperkirakan beberapa model baru bisa lebih mahal sekitar $50 hingga $100 dibandingkan pendahulunya.
Analisis Kenaikan Harga dan Perubahan Model
Analis dari Morgan Stanley menulis dalam sebuah catatan bahwa mereka memperkirakan Apple akan “sedikit” menaikkan harga iPhone untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir. Kenaikan ini diprediksi tidak akan merata di semua model. Sebaliknya, mereka berspekulasi bahwa Apple akan menghapus opsi penyimpanan 128 GB yang paling rendah untuk model Pro. Hal ini akan menjadikan model dasar iPhone 17 Pro dimulai dari kapasitas 256 GB dengan harga $1.099, naik dari harga iPhone 16 Pro ($999).
Selain itu, Apple juga dilaporkan akan memperkenalkan versi “Air” yang lebih ramping untuk menggantikan model “Plus”. Analis Bank of America memproyeksikan bahwa iPhone 17 “Air” ini akan dibanderol sekitar $100 lebih mahal dari model Plus saat ini, yang berarti harganya bisa mencapai $999.
Analis Jefferies juga memprediksi kenaikan harga sekitar $50 untuk model-model premium seperti Pro, Pro Max, dan model “Air” yang dirumorkan. Kenaikan ini disebut-sebut sebagai langkah untuk mengimbangi dampak tarif manufaktur. Salah satu faktor pendorongnya adalah kekhawatiran bahwa perubahan tarif dapat membuat biaya produksi iPhone di Amerika Serikat menjadi lebih mahal. Sebagai respons, Apple telah berupaya mendiversifikasi rantai pasokannya dalam beberapa tahun terakhir, dengan memindahkan sebagian produksinya dari Tiongkok ke negara-negara seperti India.