Saham PGN Melonjak di Tengah Pembelian Besar Lo Kheng Hong

Saham PGN Melonjak di Tengah Pembelian Besar Lo Kheng Hong

Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tiba-tiba melonjak sebesar 3,77% pada sesi pertama perdagangan tanggal 4 Oktober 2024. Saham PGN diperdagangkan pada harga Rp 1.515 per lembar, yang merupakan harga tertinggi yang dicapai dalam sepekan terakhir.

Pada hari tersebut, sebanyak 84,6 juta lembar saham PGN berpindah tangan melalui 8.911 transaksi dengan nilai total Rp 126,69 miliar. Lonjakan ini menarik perhatian para pelaku pasar, terutama karena saham PGN selama ini dianggap undervalued oleh banyak analis.

Pada akhir sesi pertama perdagangan, rasio price to book value (PBV) PGN tercatat sebesar 0,85 kali, yang menunjukkan bahwa saham ini masih berada di bawah nilai wajarnya. Dengan kata lain, harga pasar saham PGN lebih rendah dibandingkan nilai bukunya, menjadikannya salah satu saham yang dianggap diskon. Selain itu, price to earning ratio (PER) PGN berada di level 6 kali (disesuaikan tahunan), yang juga menunjukkan potensi pertumbuhan saham ini di masa mendatang.

Kapitalisasi pasar PGN saat ini mencapai Rp 36,72 triliun, angka yang cukup besar untuk sebuah perusahaan energi milik negara. Meskipun demikian, saham ini masih dipandang menarik bagi para investor jangka panjang seperti Lo Kheng Hong, seorang investor terkenal yang sering kali mengambil posisi di saham-saham yang undervalued.

Lo Kheng Hong, yang dikenal sebagai salah satu investor saham terkemuka di Indonesia, dikenal dengan strategi investasinya yang mirip dengan Warren Buffett. Ia sering kali membeli saham-saham yang menurutnya undervalued dan menunggu waktu yang tepat untuk melihat harganya naik. Pembelian saham PGN ini semakin menguatkan persepsi bahwa saham tersebut memiliki potensi besar untuk tumbuh di masa depan.

Saham sektor energi seperti PGN memang sering kali menjadi pilihan menarik bagi investor, terutama ketika harga sahamnya dinilai murah oleh pasar. Di tengah volatilitas pasar yang sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global, para investor besar cenderung memilih saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan potensi kenaikan harga jangka panjang.

Keberadaan PGN sebagai perusahaan yang bergerak di bidang distribusi gas juga menjadi salah satu faktor yang mendukung daya tarik saham ini. Kebutuhan energi di Indonesia yang terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi, memberikan prospek yang baik bagi perusahaan ini untuk terus berkembang dan memberikan keuntungan bagi para pemegang sahamnya.

Dengan harga saham yang masih relatif murah dan didukung oleh fundamental yang kuat, PGN diprediksi akan tetap menarik minat para investor, baik domestik maupun asing. Namun, seperti biasa, pasar saham selalu penuh dengan ketidakpastian, dan para investor harus selalu waspada terhadap perubahan kondisi pasar yang bisa mempengaruhi harga saham secara tiba-tiba.

Secara keseluruhan, lonjakan harga saham PGN pada perdagangan awal Oktober ini menunjukkan minat yang kuat dari para pelaku pasar terhadap saham ini. Dengan rasio valuasi yang menarik dan potensi pertumbuhan yang baik, saham PGN berpeluang memberikan keuntungan yang signifikan bagi para pemegang saham, terutama bagi investor jangka panjang seperti Lo Kheng Hong